Selasa, 21 Januari 2014

PRAKTEK INDUSTRI (PT. SUKASARI MITRA MANDIRI SEMARANG)

 PT. SUKASARI MITRA MANDIRI
SEMARANG


PT. Sukasari Mitra Mandiri adalah perusahaan pangan yang berlokasi di Semarang.  Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan pangan berupa Kecap, Sirup, Cuka, dan Saus Sambal.

A.    Sejarah Berdirinya Perusahaan
 
Kecap Piiring Lombok pertama kali didirikan pada tahun 1951 oleh Hoo Hian Liang yang berasal dari daratan Cina. Beliau memutuskan untuk imigrasi ke Indonesia melalui Singapura karena keinginannya untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak. Beliau menetap di Semarang pada tahun 1949 dan memulai usahanya dengan berbisnis tahu.
Usaha produksi tahu yang dijalankan ternyata kurang menguntungkan, sehingga Beliau mencoba beralih pada usaha produksi kecap pada tahun 1951. Produksi kecap pertama kali dilakukan di Jl. Suyudono 76 Semarang dengan dibantu oleh 5 orang pekerja tambahan. Pemasaran kecap dilakukan dengan manggunakan sepeda yang masing-masing membawa produk kecap sebanyak 8 botol. Dari tahun ke tahun produksi kecap home industry ini semakoin maju dan secara perlahan mulai merebut pasar dari pesaing yang ada.
Pasa tahun 1965 usaha produksi kecap dilanjutkan oleh putranya yaitu Hadisiswanto. Dibawah pengawasan Hadisiswanto dan istrinya Lenawati, jumlah permintaan produk kecap semakin meningkat, sehingga dapat memasarkan 60 botol per sepeda. Seiring meningkatnya produksi, maka tenaga kerja yang bekerja ditambah menjadi 20 orang dengan kapasitas produksi kecap per hari dapat mencapai 200 – 300 kg kedelai ( setiap 1 kg kedelai = 0,87 lt kecap ).
Pada tahun 1969 seiring dengan jumlah produksi yang bertambah, maka sistem sepeda diganti dengan mobil keliling menggunakan mobil keluaran tahun 1948 yang dibeli seharga Rp. 100.000,00. Melihat produksi kecap yang digelutinya sangat laris, maka Hadisiswanto dan Lenawati membeli sebuah mobil pick up seharga Rp. 900.000,00 dan area distribusinya mencapai radius 50 km dari Semarang. Produk kecap pertama kali dikemas dalam botol kaca berwarna hijau, kemudian dalam perkembangannya dikemas dalam kemasan plastik. Pihak sales dan marketing memprioritaskan ditribusi pada warung-warung, koperasi, dan restoran. Sarana promosi yang digunakan berupa iklan radio, mobil dalam bentuk botol kecap, brosur, dan iklan koran.
Pada tahun 1972 Hadisiswanto mengajukan pinjaman kepada Bank Pembangunan Daerah untuk mengembangkan usahanya. Selanjutnya mendapat pinjaman lagi dari Bank yang sama pada tahun 1973. Pada tahun 1978, Hadisiswanto dan Lenawati mengadakan pembenahan sistem manajemen dan sistem akunting yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran. Pada bulan Juli 1991, Hadisiswanto bekerjasama dengan PT. INDOFOOD, saat itu nama Ibu Lenawati dikenal baik sebagai pakar perkecapan. Kerjasama PT. Sukasari Mitra Mandiri dengan PT. INDOFOOD berakhir dengan beralihnya kepemilikan merek Kecap Piring Lombok menjadi milik INDOFOOD pada awal Juli 1992. Setelah hubungan kerjasama berakhir, maka Ny. Lenawati bertekad kembali berkonsentrasi pada PT. Sukasari Mitra Mandiri. Formula kecap memang boleh sama tetapi pengalaman pengolahan kecaplah yang paling menentukan hasil akhir. Oleh karena itu kecap SUKA SARI konsisten dengan slogannya yaitu “ Unggul Dalam Rasa ”.

B.     Misi dan Tujuan Perusahaan 
PT. Sukasari Mitra Mandiri memiliki misi dan tujuan perusahaan dalam menunjang berkembangnya dan berlangsungnya perusahaan, sebagai berikut :
 
1.      Menciptakan lapangan pekerjaan dan untuk mengurangi angka pengangguran. 
2.      Meningkatkan produk dan mengefisiensikan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen. 
3.      Memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia ( konsumen ).
4.      Mensukseskan pembangunan nasional dibidang agroindustri.
5.      Mencari keuntungan semaksimal mungkin dan meminimalkan biaya tanpa mengurangi kualitas produk kecap.

Misi dan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan pegawai dan karyawan dalam bekerja, serta masyarakat selaku konsumen untuk dapat terus mempercayai PT. Sukasari Mitra Mandiri selaku produsen.

C.    Deskripsi Geografis
 
PT. Sukasari Mitra Mandiri berlokasi di Komplek Pergudangan/Perindustrian Genuksari AA 21-22 jalan raya Semarang Demak kilometer 5,6 Semarang.

D.    Struktur Organisasi
 
Struktur organisasi PT. Sukasari Mitra Mandiri adalah hubungan kerjasama yang harmonis antara pimpinan dan karyawannya tanpa mengeluarkan biaya berlebihan dengan birokrasi yang berbelit-belit.

E.     Ketenagakerjaan

Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang kegiatan perusahaan yang sangat penting. Status karyawan pada PT. Sukasari Mitra Mandiri ada dua macam yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.

Gaji karyawan tetap PT. Sukasari Mitra Mandiri diberikan pada tanggal tertentu tiap bulannya, sementara karyawan tidak tetap menerima gaji pokok pada setiap akhir pekan. Uang lembur diberikan pada karyawan yang melakukan perkerjaan di luar jam kerja tetap. Beberapa tujangan juga diberikan pada karyawan antara lain tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, tunjangan kematian, tunjangan akhir tahun, dan semua karyawan diiikutsertakan dalam asuransi.

Pembagian  jam kerja karyawan mengikuti program 6 hari kerja, jadi seminggu sekali karyawan mendapat cuti 1 hari. Jam kerja karyawan produksi sehari kerja dibagi menjadi 3 shift, masing- masing shift 8 jam. Waktu lembur biasanya pada malam hari, jadwalnya disesuaikan dengan banyaknya jumlah pesanan barang dari konsumen.

PT. Sukasari Mitra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang pangan yaitu mie instan,ada beberapa Brand yang dapat diproduksi di pabrik ini antara lain yaitu INDOMIE, SUPERMIE, SARIMI dan SAKURA. Perbedaan Brand tersebut didasarkan pada kualitas gizi dan bahan yang digunakan terutama tepung terigu.

Pada Setiap tahapan Proses Produksi, harus terdapat Department untuk menjaga kualitas mie yaitu QC (Quality Control ). Pada   PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR NOODLE DIVISION,terdapat beberapa Pembagian divisi QC antara lain QC RM (Raw Material),QC Process, QC FG (Finish Good),masing masing Divisi memiliki tanggung jawab masing-masing,diantaranya :

1.      Quality Control Raw Material
 
Quality Control Raw Material (QC RM) adalah Divisi QC yang berkewajiban mengendalikan ataupun memeriksa barang datang atau barang yang akan digunakan untuk produksi / process pembuatan mie instan. Qc RM dibagi menjadi 2 yaitu QC Field dan QC Analist. QC Field bertugas memeriksa barang yang datang baik Organoleptik, jumlah ataupun Alat distribusi.Sedangkan Qc Analist bertugas memeriksa Secara kimiawi kandungan kimia pada tiap-tiap bahan yang akan digunakan untuk bahan pembuatan mie.  

2.      Quality Control Process
 
Quality Process adalah Divisi Qc yang bertanggungjawab mengawasi jalanya produksi mie. Qc Process juga dibagi menjadi 2 yaitu QC Field dan QC analist. Qc Field bertugas untuk memantau jalanya proses produksi dari mulai penuangan tepung hingga packaging. Qc Field juga bertugas mengambil sample untuk dianalisa kimia. Sample yaitu sample mie dan adonan. QC analist bertugas menganalisa kandungan kimia mie yaitu seperti Kadar lemak, Kadar air, dan FFA pada minyak yang digunakan pada Fryer. Qc analist juga menganalisa sample yang dikirim oleh limbah dan Boiler.

3.      Quality Control Finish good
 
Quality Finish Good adalah Qc ang bertanggung jawab terhadap produk yang sudah siap untuk didistribusikan ataupun memeriksa mie dari luar atau CO-PACKING.Qc Finish good juga dibagi menjdi 2 yaitu QC field dan QC Rm. Qc Field hamper sama fungsinya seperti yang lain yaitu mengontrol produk dari produksi dan dari luar. Sedangkan Analistnya bertugas menganalisa kandungan kimia dari produk jadi dan produk yang tersimpan di Gudang.

4.      Supervisor Produksi
 
Supervisor Produksi bertugas menangani dan mengawasi jalannya produksi dari awal persiapan bahan, proses pengolahan hingga pengemasan.

5.      Bagian Produksi
 
Bagian produksi meliputi pencucian botol, memasak produk (sirup, kecap, saos atau cuka), dan pengemasan produk.

6.      PPIC
 
PPIC bertugas dalam penyediaan bahan baku maupun bahan tambahan yang akan digunakan.

7.      Personalia dan Umum
 
Menangani bagian umum, administrasi perusahaan, pengupahan karyawan dan ketenagakerjaan.

8.      R&D ( Research and Development )
 
R&D bertugas untuk mengembangkan produk yang diolah ataupun pembuatan formula untuk produk baru.

9.      Marketing
 
Bagian Marketing bertugas dalam pemasaran produk dan penyimpanan barang jadi.

10.  Akuntansi
 
Bagian Akuntansi bertugas pada bagian keuangan perusahaan, pembayaran dan akuntansi secara umumnya.

Fasilitas Pabrik

Sebagai produsen makanan, PT. Sukasari Mitra Mandiri dilengkapi dengan Laboratorium Kimia, Fisika dan Mikrobiologi yang sumber daya manusia nya terdiri dari lulusan D3 dan S1 Teknologi Pangan. Setiap enam bulan sekali dilakukan pengujian sample produk oleh Laboratorium Balai Industri Semarang.

Sertifikasi

1.    Terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
2.    Piagam Bintang Keamanan Pangan No. 2112043374.0050.
3.    Majelis Ulama Indonesia Sertifikat Halal No. 00060022361002, 00120048140608.

PT. Sukasari Mitra Mandiri memiliki bagian Quality Control yang bertugas untuk menganalisa dan mengontrol jalannya produksi dari awal hingga akhir produk serta memantau apakah produk layak untuk dipasarkan atau tidak. Quality Control dalam perusahaan ini dibagi menjadi 3 yaitu QC Field, QC Micro, dan QC Finish Product. Masing-masing bagian memiliki tugas tersendiri. Mulai dari mengawasi penerimaan bahan baku, menganalisa mikroba yang tumbuh pada produk hingga menentukan kelayakan jual pada produk.

Sedangkan untuk ketenagakerjaan, tenaga kerja untuk kantor, quality control, dan marketing dipilih dari tenaga kerja yang terpercaya. Sedangkan untuk produksi, tenaga kerja diambil dari masyarakat sekitar.

Hasil produksi yang berupa kecap, cuka, sirup, dan saus sambal dipasarkan oleh marketing melalui supplier ke warung-warung dan rumah makan disekitar Semarang, Demak, Temanggung, dll.

Jenis-jenis produk :
1.      Sirup
a.       Delicio

o   Delicio Frambose
o   Delicio Lychee
o   Delicio Rosen
o   Delicio Lemon
o   Delicio Melon
o   Delicio Guava
o   Delicio Grape
o   Delicio Jeruk

b.      Nikisari

o   Nikisari Melon
o   Nikisari Mocca
o   Nikisari Lychee
o   Nikisari Frambose
o   Nikisari Rosen
o   Nikisari Nanas
o   Nikisari Jahe

2.      Kecap

a.       Suka Sari Manis
b.      Nikisari Tengahan
c.       Kecap Asin 

3.      Saus Sambal

a.       Saus Sambal
b.      Saus Tomat

4.      Cuka

Minggu, 19 Mei 2013

BAHAN PENGAWET MAKANAN (Yang boleh dan tidak diperbolehkan)

Bahan pengawet pada makanan dan minuman berfungsi menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan, menghindarkan oksidasi  makanan sekaligus menjaga nutrisi makanan. Natrium Benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDAdan telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman selama lebih dari 80 tahun untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme (jamur).

  • Bahan Pengawet yang Diperbolehkan :
1.      asam benzoat, 
2.      asam propionat, 
3.      asam sorbat, 
4.      sulfur dioksida, 
5.      etil p-hidroksi benzoat, 
6.      kalium benzoat, 
7.      kalium sulfit, 
8.      kalium bisulfit, 
9.      kalium nitrat, 
10.  kalium nitrit, 
11.  kalium propionat, 
12.  kalium sorbat, 
13.  kalsium propionat, 
14.  kalsium sorbat, 
15.  kalsium benzoat, 
16.  natrium benzoat, 
17.  metil-p-hidroksi benzoat, 
18.  natrium sulfit, 
19.  natrium bisulfit, 
20.  natirum metabisulfit, 
21.  natrium nitrat, 
22.  natrium nitrit, 
23.  natrium propionat, 
24.  nisin, 
25.  propil-p-hidroksi benzoat.

Rabu, 13 Februari 2013

Uji Organoleptik

     Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan.Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan.

   Kesadaran, kesan dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif. Disebut penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran. Jenis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau penilaian suatu dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau pengukuran instrumental atau pengukuran obyektif.

     Pengukuran obyektif hasilnya sangat ditentukan oleh kondisi obyek atau sesuatu yang diukur. Demikian pula karena pengukuran atau penilaian dilakukan dengan memberikan rangsangan atau benda rangsang pada alat atau organ tubuh ( indra ), maka pengukuran ini disebut juga pengukuran atau penilaian subyketif atau penilaian organoleptik atau penilaian indrawi. Yang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi psikologis ( reaksi mental ) berupa kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan, maka disebut juga penilaian sensorik.

     Rangsangan yang dapat diindra dapat bersifat mekanis ( tekanan, tusukan ), bersifat fisis ( dingin, panas, sinar, warna ), sifat kimia ( bau, aroma, rasa ). Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran prosesnya adalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf sensori atau syaraf penerimaan. Mekanisme pengindraan
secara singkat adalah :
  1. Penerimaan rangsangan ( stimulus ) oleh sel-sel peka khusus pada indra
  2. Terjadi reaksi dalam sel-sel peka membentuk energi kimia
  3. Perubahan energi kimia menjadi energi listrik ( impulse ) pada sel syaraf
  4. Penghantaran energi listrik ( impulse ) melalui urat syaraf menuju ke syaraf pusat otak atau sumsum belakang.
  5. Terjadi interpretasi psikologis dalam syaraf pusat
  6. Hasilnya berupa kesadaran atau kesan psikologis